Senin, 12 April 2010

GEOPOLITIK

Dalam Geopolitik, politik dapat dianalisa berdasarkan geografi seperti perbatasan strategis (strategic-frontiers), desakan penduduk (population pressure), daerah pengaruh (sphere of influence) memengaruhi politik. Montesquieu, seorang sarjana Perancis untuk pertama kali membahas bagaimana faktor geografi memengaruhi konstelasi politik suatu negara/daerah. Geografi memengaruhi karakter dan kehidupan nasional/daerah dari rakyat dan karena itu mutlak harus diperhitungkan dalam menyusun strategi mendapat dukungan dalam rangka menggapai kemenangan. Memang ada fakta baru dapat dijadikan penyangkalan yang menunjukkan bahwa di Indonesia faktor daerah tidak merupakan faktor kunci kemenangan. Seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpasangan dengan Boediono, mereka sama-sama berasal dari Jawa Timur, tetapi berhasil mengalahkan pasangan yang mempunyai keterwakilan Indonesia bagian Timur dan Barat (baca : Yusuf Kalla dan Wiranto). Ini merupakan pengecualian, karena SBY adalah berada pada posisi incumbent dan ketika itu ekonomi di Indonesia mulai menggeliat, dan ia selalu tampil untuk kebijakan-kebijakan yang populer yang dapat menaikkan pamornya, Sedangkan untuk kebijakan-kebijakan yang non populer selalu ditampilkan Yusuf Kalla sebagai bampernya. Jadi pada saat itu SBY dipasangkan dengan siapa saja ia sudah diprediksikan akan menang karena sangat populer. Berkaitan dengan pilgub Jambi yang akan digelar pada bulan Juni 2010, menarik untuk dianalisa bagaimana pengaruh keterwakilan pasangan gubernur wilayah barat dan timur mampu memengaruhi dukungan politik/perolehan suara diperkirakan masih menentukan, mengingat di propinsi Jambi lebih banyak pemilih tradisional ketimbang rational.
Sudah dipastikan ada empat pasangan yang akan tampil dalam ajang pemilihan Gubernur Jambi 2010, yaitu Hasan Basri Agus/Fahcrori, Zulfikar Ahmad/Ami Taher, Madjid Muaz/Abdullah Hich dan Syafrial/Agus Setionegoro. Menariknya keempat calon posisi nomor satu semua berasal dari jabatan Bupati yang merupakan penguasa geografi Kabupaten. Bahkan satu pasangan dua-duanya berasal dari jabatan bupati.
HBA/Fachrori.
Dukungan politik diperkirakan berasal dari (1) kabupaten Sarolangun (90 %) karena ia berasal dari daerah tersebut dan ”dianggap” berhasil di daerahnya. (2) Kota Jambi yang merupakan barometer politik di Jambi. Disini terdapat pemilih yang terbanyak dan ciri pemilih lebih bersifat rational. Diperkirakan ia akan memperoleh 40 % dukungan pemilih kota Jambi. Hal ini disebabkan di kota Jambi HBA pernah menjabat sebagai Sekda, belum lagi jabatan beliau sebagai kepala Biro di pemda propinsi Jambi. (3) Kabupaten Kerinci diperkirakan ia akan memperoleh suara sekitar 35 %, karena gubernur Kerinci sekarang (Murasman), telah memberikan komitmen akan mendukung HBA. Tentu himbauan dari pimpinan formal mereka ada pengaruhnya. (4) Kabupaten Batanghari, diperkirakan akan memperoleh dukungan 60 %, karena di kabupaten ini sebagai Bupati sekarang juga tercatat sebagai pimpinan Golkar. Golkar termasuk partai pengusung HBA, jelas pimpinan Golkar kabupaten Batanghari akan turun gunung untuk memenangkan HBA, (5) Kabupaten Bungo diperkirakan maksimal akan memperoleh 20 % suara, 10 % berasal dari pemilih rational dan 10 % perolehan suara dari Fachrori.
Zulfikar Achmad/Ami Thaher.
(1) Kabupaten bungo diperkirakan 70 % pemilih akan mengarahkan suara kesana, mengingat ZA adalah pimpinan mereka yang dianggap berhasil membangun daerahnya terutama sebagai kota dengan penataan masa depan dan memiliki fasilitas public yang memadai ketimbangn kabupaten-kabupaten lain, kecuali kota Jambi. (2) Di Kabupaten Kerinci diperkirakan akan diperoleh 40 % suara, mengingat Ami Thaher adalah putera Kerinci sangat populer di Kerinci dan merupakan saingan ketat Murasman ketika pilbub yang lalu. (3) Di Kabupaten Merangin diperkirakan pasangan ini akan mendulang suara sekitar 30-40 %, mengingat daerah ini sangat dekat dengan Bungo sehingga pasangan ini dapat melakukan sosialisasi dan kampanye sesara lebih intens, Sedangkan di kabupaten-kabupaten laiinya pasangan ini hanya mampu memperoleh suara sekitar 5 % - 10 saja mengingat ia kurang begitu dikenal masyarakat, kecuali ia dapat meyakinkan program-program yang menyentuh langsung dengan masyarakat setempat.
Majid Muaz /Abdullah Hich
(1). Kabupaten Tebo, diperkirakan 80 % suara dapat diraihnya disini mengingat Madjid Muaz adalah Bupati dua periode di daerah ini. (2). Di Kota Jambi diperkirakan ia dapat meraih 20 % suara mengingat Madjid Muas pernah berkiprah sebagai kepala Biro Binsos di Propinsi Jambi dan Abdullah Hich pernah pula sebagai kepala Banwasda Propinsi Jamb. (3) Di Tanjab Timur diperkirakan pasangan ini akan memperoleh suara 80 %, mengingat Tanjab Timur merupakan daerah kekuasaan Abdullah Hich selaku Bupati dua periode dan berhasil sebagai pemenang ketika pileg 2009 yang menempatkan 50% kadernya di DPRD Tanjab Timur. (4) Tanjab Barat diperkirakan pasangan ini akan meraup suara sebesar 30 %, mengingat figure Majid Muaz sebagai pendakwah dan diperkirakan primordial yang termasuk santri Bugis dan Banjar akan mendukung beliau disana. Pertimbangan lain adalah daerah tersebut sangat dekat dengan Tanjab Timur, (5) Kabupaten Muara Jambi, diperkirakan 40 % suara dapat diambil disini, mengingat Majid Muaz adalah pemimpin yang mewakili Islam santri dan peranan Burhanuddin Mahir sebagai Bupati serta kader PAN sangat menentukan. (5) Di Kabupaten Bungo diperkirakan Hich akan memperoleh suara 15 %, mengingat keberadaan hotel One disana yang notabene milik orang tua Abdulllah Hich.
Syafrial/ Agus Setionegoro.
Di Tanjab Barat diperkirakan Syafrial akan memperoleh suara 50% mengingat ia adalah Bupati dua periode disana. Di daerah lainnya mminimal 15-20 % suara akan diperolehnya mengingat wakilnya adalah representatif orang Jawa. Khusus di daerah-daerah transmigrasi ia diperkirakan akan memperoleh 50 % suara, mengingat peran Agus Setionegoro yang dapat menggiring transmigran Jawa untuk memilih beliau.
Prediksi ini dapat saja salah karena analisa politik secara ilmiah sulit untuk dipastikan, apalagi jika ada kandidat yang melakukan black campaign dan serangan fajar dengan menggunakan money politik. Namun penulis punya keyakinan yang kuat, bahwa kandidat akan memenangkan pilgub Jambi 2010 adalah pilihan terbaik masyarakat Jambi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar